Rabu, 03 Desember 2008

Selamat datang kembali,Sayang

Angin syahdu mendendang senandung merdu
bait demi bait terlantun,
mekarkan kembang hidupkan taman.

Ini kisah gembira, tentang kembalinya sang Bayu nan
teduh;
Sang kawan sejati,
Sang teman sehati,
kala menatap Cinta.

Dinda, mengapa pergi demikian lama?
Tak tahukah engkau rindu tlah menggunung?

Kini engkau kembali, wahai putri jelita
Kini kerinduan tlah terobati,
Berganti gejolak yang tak kalah merisaukan;
Penantian akan Senyum yang kau tebar,
Senyum termanis dari jiwa yang Indah.

Dan,
Tanganpun terulur sambut semerbak kembang setaman;
“Mari dinda, warnai samudra dengan goresan pena.”

Timoer Batavia, 11 Jun 2008, 11.00 AM

+Vincenzo+

Welcome back, ‘T’.

***”Karena itu, ajaklah perasaan menjunjung tinggi akal budi, meraih puncak-puncak getaran kebenaran sejati, keduanya mewujudkan sebuah simfony.”***[Kahlil Gibran]

Hujan

Udara dingin menyayat kulit
pandangan pun memburam
suara senjata langit menggema-gema
langit pun meneteskan air matanya….

hari ini begitu dingin
hingga kulit teraa membeku
cahaya langit mengkilap-kilap
air langit turun menderai

hujan……
itulah namamu…..
yang kan memberi kehidupan….
bagi makhluk di dunia

hujan….
itulah namamu…….
yang bila marah…
dapat menghancurkan seluruh alam

disaat kering….
kau memberi harapan
dengan air ajaib dari langit

hujan…….
engkaulah insan yang berharga.